Mencetak Hai....Dany dengan save Halo.java
public class Halo{
public static void main(String[]ocepunya){System.out.println("Hai....Dany");
}
}
Membuat Perkenalan.java
class Salam{
String Nama,Kelas;
}
public class Perkenalan{
public static void main(String[]ocepunya){
Salam salamku=new Salam();
salamku.Nama="Mochamad Hamdani";
salamku.Kelas="II-TI P3";
System.out.println("Halo");
System.out.println("Nama Saya :" + salamku.Nama);
System.out.println("Kelas Saya :" + salamku.Kelas);
System.out.println("Sampai Berjumpa");
}}
Membuat Luas segitiga Dengan java
class Segitiga{
void luas(double a,double t){
System.out.println("Soal");
System.out.println("Sebuah Segitiga memiliki alas 10.55 dan Tinggi 20.4 Hitunglah luasnya..... ");
System.out.println();
System.out.println("Jawaban");
System.out.println("Luas Segitiga :" + "1/2 x Alas x tinggi" + "= " + (a*t/2));
System.out.println("Penyelesaian :" + "1/2" + " x " + a +" x " + t + " = " + (a*t/2));
}
}
public class LuasSegitiga{
public static void main(String[] ocepunya){
Segitiga tiga =new Segitiga();
tiga.luas(10.55,20.4);
}
}
Catatan : file di save dengan menggunakan nama yang ada di public class.....
Selamat Mencoba
Kamis, 12 Maret 2009
Contoh Program menggunakan java
Rabu, 11 Maret 2009
Makalah Agama
MANUSIA DAN AGAMA ISLAM
Para pemikir Barat tidak sepakat dalam memberikan definisi agama, masing-masing menyifatkan agama dari sudut yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan kefahaman mereka terhadap agama dangkal dan tidak adil terhadap Islam. Dalam Encyclopedia of Philosophy, philosof-philosof terkenal memberikan definisi masing-masing, ada yang mengatakan agama itu tidak lebih daripada konsep morality/ akhlak, ada juga yang mengatakan agama itu sesuatu yang menyentuh hal-hal ruhaniyyah/spiritual sahaja, ada pula yang mendefinisikan agama dengan ritual/upacara penyembahan.
Jadi dari sini kita dapat melihat pandangan Barat yang sempit terhadap agama. Walaupun penilaian mereka itu berdasarkan realiti sebahagian agama yang ada di muka bumi ini, seperti Nasrani, Hindu , Budha dll. Akan tetapi pengertian Islam jauh berbeda dengan apa yang mereka sifatkan sebagai agama, Islam bukan sekadar akhlak, bukan hanya ritual dan ibadah harian, dan bukan juga untuk memenuhi segi spiritual kehidupan manusia, akan tetapi Islam merangkumi semua itu dan ditambah dengan banyak lagi pengertian yang tidak ada dalam agama lain selain Islam.
Tidak hairanlah apabila agama selain Islam hanya menumpukan pada akhlak, spiritual, dan ritual. Agama menurut pandangan mereka mesti terpisah dengan kehidupan nyata, agama tidak boleh mencampuri hal politik, ekonomi dan sosial. Agama hanyalah tempat ritual yang dikunjungi seminggu sekali dan hari-hari tertentu.
Agama/ad-Din menurut Islam.
Agama atau bahasa arabnya ad-Din berasal dari asal kata da ya na. Dalam kamus arab traditioanal ia memberikan banyak arti, dari berbagai makna dayana ada 4 pengertian yang mempunyai hubung kait dengan agama menurut persepsi Islam:
1. Dain/ qardh bermakna hutang. Dalam hal ini ia berkaitan rapat dengan kewujudan manusia yang merupakan suatu hutang yang perlu dibayar(lihat surah al-Baqarah:245), manusia yang berasal dari tiada kemudian dicipta dan dihidupkan lalu diberi berbagai nikmat yang tak terhingga (wain tauddu). Sebagai peminjam kita sebenarnya tidak memiliki apa-apa, akan tetapi Pemilik sebenar adalah Allah S.W.T manusia hanyalah diamanahkan untuk dipergunakan dalam ibadah. Oleh kerana tidak memiliki apa-apa, manusia tidak dapat membayar hutangnya maka satu-satunya jalan untuk membalas budi adalah dengan beribadah, dan menjadi hamba Allah yang mana adalah tujuan daripada penciptaan manusia(al-Dhariyat:56).
2. Maddana juga berasal dari kata dana, dari kata ini lahirlah istilah madinah dan madani, maddana yang bermakna membangun dan bertamaddun, oleh itu madinah dan madani hanya boleh digunakan untuk masyarakat yang beragama dan bukan sekular. Dari pengertian ini juga kita lihat ianya berhubung kait dengan konsep khilafah dimana manusia telah diamanahkan oleh Allah sebagai khalifahNya di muka bumi untuk memakmurkan bumi dan membangun tamadun yang sesuai dengan keinginan Allah(al-Qasas:5, al-Nur:55).
3. Perkataan dana juga mempunyai arti kerajaan (judicious power). Konsep ini sangat berkaitan dengan tauhid uluhiyyah yang merupakan perkara paling penting dalam aqidah Muslim. Seseorang itu tidak diterima imannya dengan hanya percaya kepada Allah sebagai Rabb akan tetapi ia hendaklah iman kepada Allah sebagai Ilah. Ini bermakna Allah adalah satu-satunya tuhan yang disembah, ditaati, dialah penguasa dan Raja. Tauhid uluhiyyah ini yang membezakan musyrikin dengan mu’minin. Dari sinilah lahirnya Istilah al-hakimiyyah dimana seoarang muslim harus menerima Syari’at Allah dan tidak boleh tunduk kepada undang-undang buatan manusia. Kerana Allah Yang maha bijaksana dan maha mengetahui telah menetapkan hukum syari’ah yang sesuai untuk manusia untuk ditegakkan dan dipatuhi(Yusuf:40,al-Nisa’:65).
4. Pengertian yang lain ialah kecendrungan (inclination). Sudah menjadi fitrah manusia diciptakan mempunyai kecendrungan untuk percaya kepada perkara yang supernatural, percaya adanya tuhan yang mengatur alam semesta dan kuasa ghaib disebalik apa yang dicerna oleh indera manusia. Inilah yang dinamakan dienul fitrah (al-Zukhruf:9, al-Rum:30) Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia dan seorang bayi itu lahir sebagai seorang Muslim.
Dari beberapa definisi / maksud ad-Din menurut Islam seperti yang telah diterangkan diatas, maka jelaslah agama menurut sudut pandangan Islam sangat berbeza dengan persepsi Barat, agama dalam Islam adalah cara hidup, cara berfikir, berideologi, dan bertindak. Agama meliputi sistem-sistem politik, ekonomi, sosial, undang-undang dan ketata-negaraan. Agama berperan dalam membentuk pribadi insan kamil disamping juga membentuk masyarakat yang ideal, agama menitik beratkan pembentukan moral dan spiritual sesebuah masyarakat tetapi tidak lupa juga membangun tamadun dan membina empayar yang kukuh dan berwibawa dimata dunia. Inilah yang dinamakan agama menurut Islam, jadi apa yang dianggap agama oleh barat adalah bukan agama(tidak lengkap) menurut Islam, ataupun Islam bukan hanya sekadar agama dalam pengertian Barat yang sempit.
Islam berasal dari kata as la ma yang dari segi bahasa bermakna berserah diri. Ini tidak berarti setiap orang yang berserah diri dan percaya adanya tuhan termasuk dalam Islam, oleh kerana berserah diri sahaja tidak cukup untuk masuk Islam. Al-Qur’an menerangkan bahwa ada dua jenis berserah diri/tunduk (ali Imran:83): (a). seluruh ciptaan Allah tunduk kepada hukum Allah dengan terpaksa. (b) Ada juga yang berserah diri dengan keinginan sendiri (tau’an) mereka adalah orang mukmin(al-An’am:162,163). Agama selain islam tidak diterima oleh Allah (Ali Imran:19,85)
Keislaman seseorang itu bergantung kepada kefahamannya terhadap kalimah Lailaha illallah Muhammadarrasulullah, Lailaha illallah merumuskan konsep tauhid uluhiyyah yang mana orang musyrikin terkeluar daripada Islam, demikian juga orang yang menuhankan hawa nafsu dan tidak mahu tunduk kepada hukum Allah. Adapun dengan kalimah Muhammadarrasulullah terkeluarlah orang-orang yang tidak mengakui Muhammad sebagai nabi dan Rasul, tunduk dan Iman kepada Allah tidak diterima apabila mengingkari Nabi . Sunnah yang dibawanya adalah wajib dipegang , ibadah seorang Muslim tidak diterima apabila sesuatu itu tidak disyari’atkan dan disunnahkan.
Agama Islam adalah agama yang sebenar dan akan kekal menjadi agama yang sebenar-benarnya.Kenapa orang lain hendak mempelajari Islam semata-mata untuk memburuk-burukkannya.Kenapa tidak di cari kebenarannya.Sedangkan sebatang jarum pun ada penciptanya,inikan pula manusia yang serba lengkap dengan akal fikiran dan alam semesta yang tiada sempadan.Mestilah manusia dicipta.Dan yang mencipta kita pula di panggil Tuhan.Siapakah tuhan.Adakah dia juga seperti kita.Adakah dia memiliki tangan,memiliki badan seperti kita.Jika ada di antara kita berpendapat sebegitu,maka dia memiliki minda yang terkepung.Jika ada yang berpendapat kita terjadi dari proses evolusi yang membabitkan monyet,Siapa pula yang mencipta monyet itu.Adakah martabat kita serendah martabat monyet.
Mengapa manusia membutuhkan agama?
Agama sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain karena agama merupakan : 1) sumber moral, 2) petunjuk kebenaran, 3) sumber informasi tentang masalah metafisika, dan 4) bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun duka.a. Agama Sumber moral
Dapat disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh sangat diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama. Agama menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.
b. Agama Petunjuk Kebenaran
Sekarang bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai jawaban atas pertanyaan ini Allah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul di berbagai masa dan tempat, sejak Nabi pertama yaitu Adam sampai dengan Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Para nabi dan Rasul ini diberi wahyu atau agama untuk disampaikan kepada manusia. Wahyu atau agama inilah agama Islam, dan ini pula sesungguhnya kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.
Dapat disimpulkan, bahwa agama sangat penting dalam kehidupan karena kebenaran yang gagal dicari-carioleh manusia sejak dulu kala dengan ilmu dan filsafatnya, ternyata apa yang dicarinya itu terdapat dalam agama. Agama adalah petunjuk kebenaran. Bahkan agama itulah kebenaran, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal. Itulah agama islam!
c. Agama Sumber Informasi Metafisika
Sesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama tau iman, dan hanya Allah saja yang mengetahuinya. Dan Allah Yang Maha Mengetahui perkara yang gaib ini dalam batas-batas yang dianggap perlu telah menerangkan perkara yang gaib tersebut melalui wahyu atau agama-Nya. Dengan demikian agama adalah sumber infromasi tentang metafisika, dan karena itu pula hanya dengan agama manusia dapat mengetahui persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat diketahui hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah, alam akhirat, surga dan neraka, Tuhan dan sifat-sifat-Nya, dan hal-hal gaib lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa agama sangat penting bagi manusia (dan karena itu sangat dibutuhkan), karena manusia dengan akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya dapat diketahui dengan agama, sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.
d. Agama pembimbing rohani bagi manusia
Dengan sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada Allah pada waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan dan tabah atau sabar pada waktu ditimpa sesuatu yang menyedihkan. Bersyukur di kala sukadan sabar di kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman. Dengan begitu hidup orang beriman selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan, bahkan tenteram dan bahagia, inilah hal yang menakjubkan dari orang beriman seperti yang dikatakan oleh Nabi. Keadaan hidup seluruhnya serba baik.Bagaiman tidak serba baik, kalau di kala suka orang beriman itu bersyukur, padahal “ Jika engkau bersyukur akan Aku tambahi” , kata Allah sendiri berjanji (Ibrahim ayat 7). Sebaliknya, orang beriman tabah atau sabar di kala duka, padahal dengan tabah di kala duka ia memperoleh berbagai keutamaan, seperti pengampunan dari dosa-dosanya(H.R Bukhari dan Muslim), atau bahkan mendapat surga (H.R Bukhari), dan sebagainya. Bahkan ada pula keuntungan lain sebagai akibat dari kepatuhan menjalankan agama, seperti yang dikatakan oleh seorang psikiater, Dr. A.A. Brill, “Setiap orang yang betul-betul menjalankan agama, tidak bisa terkena penyakit syaraf. Yaitu penyakit karena gelisah rsau yang terus-menerus.
Agama Islam dan Ruang Lingkupnya
Islam adalah agama yang ajaran-ajaran diberikan Allah kepada masyarakat manusia melalui para Rasul-Nya. Jadi, Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh para nabi pada setiap zamannya yang berakhir dengan kenabian Muhammad SAW.Mengapa agama macam-macam dan mengapa kita pilih Islam!
Karena agama islam adalah risalah (pesan-pesan) yang diturunkan Allah kepada para nabi dan rasul sebagai petunjuk dan pedoman yang mengandung hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan dalam menyelenggarakan tata cara kehidupan manusia, yaitu mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan Khaliknya. Karena itu, Agama Islam mengandung tiga komponen pokok yang terstruktur dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga komponen tersebut adalah:
Aqidah atau iman, yaitu keyakinan akan adanya Allah dan para rasul yang diutus dan dipilihNya untuk menyampaikan risalahNya kepada umat melalui malaikat, yang dituangkan dalam kitab-kitab suciNya yang berisikan informasi tentang adanya hari akhir dan adanya suatu kehidupan sesudah mati, serta informasi tentang segala sesuatu yang telah direncanakan dan ditentukan Allah. Aqidah merupakan komponen pokok dalam Agama Islam yang di atasnya berdiri Syari'at dan Akhlak Islam.
Syari'at, yaitu aturan undang-undang Allah tentang pelaksanaan dan penyerahan diri secara total melalui proses ibadaha secara langsung kepada Allah maupun secara tidak langsung dalam hubungannya dengan sesama makhluk lainnya (mu'amalah), baik dengan sesama manusia atau dengan alam sekitarnya. Oleh karena itu, secara garis besar, Syari'at meliputi dua hal, yaitu: ibadah dalam pengertian khusus atau ibadah mahdlah dan ibadah dalam arti umum atau mu'amalah atau ibadah ghair mahdlah.
Akhlak, yaitu pelaksanaan ibadah kepada Allah dan bermu'amalah dengan sesama makhluk dengan penuh keikhlasan seakan-akan disaksikan langsung oleh Allah, meskipun dia tidak melihat Allah secara langsung.
Tujuan Agama
Kami di sini tidak mampu mengisyaratkan berbagai pemikiran klasik. Tetapi, kami akan menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan pemikiran klasik menurut pendapat kami. Pada masa datangnya budaya Islam, turunnya kitab-kitab suci dan diutusnya para Rasul yang mengantarkan manusia menuju jalan kesempurnaan. Hal ini sangatlah jelas, bahwa agama adalah petunjuk Tuhan Yang Penyayang dan Pemberi Hidayat kepada manusia hingga menyampaikan manusia pada kesempurnaan yang diinginkan. Tujuan agama adalah memberikan petunjuk pada manusia, sehingga dengan kekuatan petunjuk agama akan menyampaikannya menuju ke-haribaan Ilahi. Jika demikian, maka agama adalah perantara dalam membantu tugas manusia untuk merealisasikan tujuan mulianya. Dengan dasar ini, tidaklah mungkin digambarkan bahwa bagaimana mungkin ketika agama muncul manusia menjadikan tebusan dan pengorbanan pada dirinya. Jika seandainya manusia tidak berpegang pada prinsip agama, tidak menjadikan kesempurnaan kekuatan ruh agama. Maka tidak akan menyampaikannya ke tujuan agama. Jika manusia tanpa memperdulikan petunjuk agama dan agama hanya sebagai identitas lahirnya akan menjerumuskannya ke jurang kehancuran, dan yang pantas di sebut atheis. Dalam pandangan Islam yang murni, agama sebagai jalan kebenaran dan keselamatan. Agama sebagai jalan menyampaikan pada tujuan dan kesempurnaan realitas wujud yang paling tinggi. Agama sebagai rantai dan penyambung antara Alam Malaikat dan Alam Malakut. Agama datang, hingga menjadikan manusia yang berasal dari kedalaman tanah menuju ke singgasana langit. Agama sebagai pengobat rasa takut kita. Agama sebagai pelindung terhadap berbagai kesulitan yang mendasar dari alam natural. Agama adalah bagian penting dari kehidupan manusia. Agama yang merubah ketakutan akan mati pada manusia menjadikannya sebagai sebuah harapan kehidupan yang abadi. Dari sini, tidaklah kita menjadikan dalil ojektif diatas, kita ingin berbicara tentang agama menurut pandangan Islam murni. Mengidentitaskan ikatan agama dengan manusia. Begitu juga dengan memperhatiakan semua permasalahan di atas dengan tujuan manusia. Agama yang membantu tugas manusia untuk keselamatannya. Sebelumnya, terdapat sebuah pertanyaan: jika demikian, mengapa melalui perantara agama, jiwa manusia perlu dikorbankan, dan mengapa melalui penjagaan atas agama jiwa suci manusia diberikan dan mengantarkannya ke jalan syahadah ? dan mengapa ada budaya menjemput syahadah dalam agama, khususnya agama Islam ?
Motivasi Manusia
Sebelum memaparkan hal di atas, perlu untuk memperhatikan beberapa mukaddimahnya. Setiap perkara yang dilakukan oleh manusia, tidaklah terlepas dari dua hal: apakah perkara yang dilakukan tersebut berdasarkan kebenaran atau berdasarkan maslahat ? Dengan kata lain, motivasi (dorongan) kerja manusia ada dua bentuk: mencari sebuah kebenaran dan berfikir secara maslahat. Ketika saya mengerjakan shalat, apakah saya telah menemukan Tuhan yang memang layak disembah ? atau melalui jalan ini Dia ingin disembah (motivasi mencari kebenaran) atau dengan sebab tadi, shalat akan menjadikan keselamatan baginya (motivasi berfikir maslahat). Jika saya tidak berkata bohong. Dengan dalil ini, berbohong adalah salah (menuntut kebenaran). Atau dengan dalil tadi, berbohong menyebabkan azab yang pedih (motivasi berfikir secara maslahat). Berdasarkan dua prinsip tadi kita akan memberikan dua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas:
1. Mencari Kebenaran
Pencari kebenaran terbentuk dari tiga perkara: 1. Kecenderungan 2. Pandangan 3. Metode. Hakekat pencari kebenaran akan ditemukan sesuai dengan tiga bentukan ini: 1. Aliran kebenaran. 2. Kebenaran yang yakin. 3. Kebenaran sebagai tolak ukur. Manusia dalam mencari kebenaran melalui tiga bentuk yang berada dalam dirinya, yakni hati sebagai pusatnya niat atau maksud dan mencintai dan membenci manusia. Otak yang mana sebagai pusat pandangan-pandangan manusia. Fenomena sebagai tempat metode-metode amal perbuatan dan tingkah laku manusia untuk menetapkan sebuah hakekat. Cinta dan benci pada manusia hanya berdasarkan kebenaran dan hakekat (aliran kebenaran), selain dari keyakinan-keyakinan yang benar maka iman tidak bisa didatangkan dan juga menerima setiap keyakinan yang benar (kebenaran yang yakin) dan selalu berdiri dengan kebenaran dan sebab-sebabnya. Dan dalam sisi pengamalan, mereka tidak akan berpaling. Dan prilaku mereka hanya berdasarkan atas hakekat (kebenaran sebagai tolak ukur).
2. Berfikir maslahat
Seseorang yang melakukan perbuaatannya berdasarkan prinsip maslahat, harus memulai dengan pengenalan terhadap maslahat pribadinya. Kemudian akan mengetahui maslahat apa yang paling baik bagi rakyat. Dan bagaimana akan mendapatkan maslahat itu, melalui jalan apa yang bisa menjauhkan diri dari perkara yang membahayakan serta akan mendekatkan pada perkara yang menguntungkan.
Baca Selengkapnya»»
Para pemikir Barat tidak sepakat dalam memberikan definisi agama, masing-masing menyifatkan agama dari sudut yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan kefahaman mereka terhadap agama dangkal dan tidak adil terhadap Islam. Dalam Encyclopedia of Philosophy, philosof-philosof terkenal memberikan definisi masing-masing, ada yang mengatakan agama itu tidak lebih daripada konsep morality/ akhlak, ada juga yang mengatakan agama itu sesuatu yang menyentuh hal-hal ruhaniyyah/spiritual sahaja, ada pula yang mendefinisikan agama dengan ritual/upacara penyembahan.
Jadi dari sini kita dapat melihat pandangan Barat yang sempit terhadap agama. Walaupun penilaian mereka itu berdasarkan realiti sebahagian agama yang ada di muka bumi ini, seperti Nasrani, Hindu , Budha dll. Akan tetapi pengertian Islam jauh berbeda dengan apa yang mereka sifatkan sebagai agama, Islam bukan sekadar akhlak, bukan hanya ritual dan ibadah harian, dan bukan juga untuk memenuhi segi spiritual kehidupan manusia, akan tetapi Islam merangkumi semua itu dan ditambah dengan banyak lagi pengertian yang tidak ada dalam agama lain selain Islam.
Tidak hairanlah apabila agama selain Islam hanya menumpukan pada akhlak, spiritual, dan ritual. Agama menurut pandangan mereka mesti terpisah dengan kehidupan nyata, agama tidak boleh mencampuri hal politik, ekonomi dan sosial. Agama hanyalah tempat ritual yang dikunjungi seminggu sekali dan hari-hari tertentu.
Agama/ad-Din menurut Islam.
Agama atau bahasa arabnya ad-Din berasal dari asal kata da ya na. Dalam kamus arab traditioanal ia memberikan banyak arti, dari berbagai makna dayana ada 4 pengertian yang mempunyai hubung kait dengan agama menurut persepsi Islam:
1. Dain/ qardh bermakna hutang. Dalam hal ini ia berkaitan rapat dengan kewujudan manusia yang merupakan suatu hutang yang perlu dibayar(lihat surah al-Baqarah:245), manusia yang berasal dari tiada kemudian dicipta dan dihidupkan lalu diberi berbagai nikmat yang tak terhingga (wain tauddu). Sebagai peminjam kita sebenarnya tidak memiliki apa-apa, akan tetapi Pemilik sebenar adalah Allah S.W.T manusia hanyalah diamanahkan untuk dipergunakan dalam ibadah. Oleh kerana tidak memiliki apa-apa, manusia tidak dapat membayar hutangnya maka satu-satunya jalan untuk membalas budi adalah dengan beribadah, dan menjadi hamba Allah yang mana adalah tujuan daripada penciptaan manusia(al-Dhariyat:56).
2. Maddana juga berasal dari kata dana, dari kata ini lahirlah istilah madinah dan madani, maddana yang bermakna membangun dan bertamaddun, oleh itu madinah dan madani hanya boleh digunakan untuk masyarakat yang beragama dan bukan sekular. Dari pengertian ini juga kita lihat ianya berhubung kait dengan konsep khilafah dimana manusia telah diamanahkan oleh Allah sebagai khalifahNya di muka bumi untuk memakmurkan bumi dan membangun tamadun yang sesuai dengan keinginan Allah(al-Qasas:5, al-Nur:55).
3. Perkataan dana juga mempunyai arti kerajaan (judicious power). Konsep ini sangat berkaitan dengan tauhid uluhiyyah yang merupakan perkara paling penting dalam aqidah Muslim. Seseorang itu tidak diterima imannya dengan hanya percaya kepada Allah sebagai Rabb akan tetapi ia hendaklah iman kepada Allah sebagai Ilah. Ini bermakna Allah adalah satu-satunya tuhan yang disembah, ditaati, dialah penguasa dan Raja. Tauhid uluhiyyah ini yang membezakan musyrikin dengan mu’minin. Dari sinilah lahirnya Istilah al-hakimiyyah dimana seoarang muslim harus menerima Syari’at Allah dan tidak boleh tunduk kepada undang-undang buatan manusia. Kerana Allah Yang maha bijaksana dan maha mengetahui telah menetapkan hukum syari’ah yang sesuai untuk manusia untuk ditegakkan dan dipatuhi(Yusuf:40,al-Nisa’:65).
4. Pengertian yang lain ialah kecendrungan (inclination). Sudah menjadi fitrah manusia diciptakan mempunyai kecendrungan untuk percaya kepada perkara yang supernatural, percaya adanya tuhan yang mengatur alam semesta dan kuasa ghaib disebalik apa yang dicerna oleh indera manusia. Inilah yang dinamakan dienul fitrah (al-Zukhruf:9, al-Rum:30) Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia dan seorang bayi itu lahir sebagai seorang Muslim.
Dari beberapa definisi / maksud ad-Din menurut Islam seperti yang telah diterangkan diatas, maka jelaslah agama menurut sudut pandangan Islam sangat berbeza dengan persepsi Barat, agama dalam Islam adalah cara hidup, cara berfikir, berideologi, dan bertindak. Agama meliputi sistem-sistem politik, ekonomi, sosial, undang-undang dan ketata-negaraan. Agama berperan dalam membentuk pribadi insan kamil disamping juga membentuk masyarakat yang ideal, agama menitik beratkan pembentukan moral dan spiritual sesebuah masyarakat tetapi tidak lupa juga membangun tamadun dan membina empayar yang kukuh dan berwibawa dimata dunia. Inilah yang dinamakan agama menurut Islam, jadi apa yang dianggap agama oleh barat adalah bukan agama(tidak lengkap) menurut Islam, ataupun Islam bukan hanya sekadar agama dalam pengertian Barat yang sempit.
Islam berasal dari kata as la ma yang dari segi bahasa bermakna berserah diri. Ini tidak berarti setiap orang yang berserah diri dan percaya adanya tuhan termasuk dalam Islam, oleh kerana berserah diri sahaja tidak cukup untuk masuk Islam. Al-Qur’an menerangkan bahwa ada dua jenis berserah diri/tunduk (ali Imran:83): (a). seluruh ciptaan Allah tunduk kepada hukum Allah dengan terpaksa. (b) Ada juga yang berserah diri dengan keinginan sendiri (tau’an) mereka adalah orang mukmin(al-An’am:162,163). Agama selain islam tidak diterima oleh Allah (Ali Imran:19,85)
Keislaman seseorang itu bergantung kepada kefahamannya terhadap kalimah Lailaha illallah Muhammadarrasulullah, Lailaha illallah merumuskan konsep tauhid uluhiyyah yang mana orang musyrikin terkeluar daripada Islam, demikian juga orang yang menuhankan hawa nafsu dan tidak mahu tunduk kepada hukum Allah. Adapun dengan kalimah Muhammadarrasulullah terkeluarlah orang-orang yang tidak mengakui Muhammad sebagai nabi dan Rasul, tunduk dan Iman kepada Allah tidak diterima apabila mengingkari Nabi . Sunnah yang dibawanya adalah wajib dipegang , ibadah seorang Muslim tidak diterima apabila sesuatu itu tidak disyari’atkan dan disunnahkan.
Agama Islam adalah agama yang sebenar dan akan kekal menjadi agama yang sebenar-benarnya.Kenapa orang lain hendak mempelajari Islam semata-mata untuk memburuk-burukkannya.Kenapa tidak di cari kebenarannya.Sedangkan sebatang jarum pun ada penciptanya,inikan pula manusia yang serba lengkap dengan akal fikiran dan alam semesta yang tiada sempadan.Mestilah manusia dicipta.Dan yang mencipta kita pula di panggil Tuhan.Siapakah tuhan.Adakah dia juga seperti kita.Adakah dia memiliki tangan,memiliki badan seperti kita.Jika ada di antara kita berpendapat sebegitu,maka dia memiliki minda yang terkepung.Jika ada yang berpendapat kita terjadi dari proses evolusi yang membabitkan monyet,Siapa pula yang mencipta monyet itu.Adakah martabat kita serendah martabat monyet.
Mengapa manusia membutuhkan agama?
Agama sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain karena agama merupakan : 1) sumber moral, 2) petunjuk kebenaran, 3) sumber informasi tentang masalah metafisika, dan 4) bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun duka.a. Agama Sumber moral
Dapat disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh sangat diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama. Agama menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.
b. Agama Petunjuk Kebenaran
Sekarang bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai jawaban atas pertanyaan ini Allah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul di berbagai masa dan tempat, sejak Nabi pertama yaitu Adam sampai dengan Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Para nabi dan Rasul ini diberi wahyu atau agama untuk disampaikan kepada manusia. Wahyu atau agama inilah agama Islam, dan ini pula sesungguhnya kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.
Dapat disimpulkan, bahwa agama sangat penting dalam kehidupan karena kebenaran yang gagal dicari-carioleh manusia sejak dulu kala dengan ilmu dan filsafatnya, ternyata apa yang dicarinya itu terdapat dalam agama. Agama adalah petunjuk kebenaran. Bahkan agama itulah kebenaran, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal. Itulah agama islam!
c. Agama Sumber Informasi Metafisika
Sesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama tau iman, dan hanya Allah saja yang mengetahuinya. Dan Allah Yang Maha Mengetahui perkara yang gaib ini dalam batas-batas yang dianggap perlu telah menerangkan perkara yang gaib tersebut melalui wahyu atau agama-Nya. Dengan demikian agama adalah sumber infromasi tentang metafisika, dan karena itu pula hanya dengan agama manusia dapat mengetahui persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat diketahui hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah, alam akhirat, surga dan neraka, Tuhan dan sifat-sifat-Nya, dan hal-hal gaib lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa agama sangat penting bagi manusia (dan karena itu sangat dibutuhkan), karena manusia dengan akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya dapat diketahui dengan agama, sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.
d. Agama pembimbing rohani bagi manusia
Dengan sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada Allah pada waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan dan tabah atau sabar pada waktu ditimpa sesuatu yang menyedihkan. Bersyukur di kala sukadan sabar di kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman. Dengan begitu hidup orang beriman selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan, bahkan tenteram dan bahagia, inilah hal yang menakjubkan dari orang beriman seperti yang dikatakan oleh Nabi. Keadaan hidup seluruhnya serba baik.Bagaiman tidak serba baik, kalau di kala suka orang beriman itu bersyukur, padahal “ Jika engkau bersyukur akan Aku tambahi” , kata Allah sendiri berjanji (Ibrahim ayat 7). Sebaliknya, orang beriman tabah atau sabar di kala duka, padahal dengan tabah di kala duka ia memperoleh berbagai keutamaan, seperti pengampunan dari dosa-dosanya(H.R Bukhari dan Muslim), atau bahkan mendapat surga (H.R Bukhari), dan sebagainya. Bahkan ada pula keuntungan lain sebagai akibat dari kepatuhan menjalankan agama, seperti yang dikatakan oleh seorang psikiater, Dr. A.A. Brill, “Setiap orang yang betul-betul menjalankan agama, tidak bisa terkena penyakit syaraf. Yaitu penyakit karena gelisah rsau yang terus-menerus.
Agama Islam dan Ruang Lingkupnya
Islam adalah agama yang ajaran-ajaran diberikan Allah kepada masyarakat manusia melalui para Rasul-Nya. Jadi, Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh para nabi pada setiap zamannya yang berakhir dengan kenabian Muhammad SAW.Mengapa agama macam-macam dan mengapa kita pilih Islam!
Karena agama islam adalah risalah (pesan-pesan) yang diturunkan Allah kepada para nabi dan rasul sebagai petunjuk dan pedoman yang mengandung hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan dalam menyelenggarakan tata cara kehidupan manusia, yaitu mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan Khaliknya. Karena itu, Agama Islam mengandung tiga komponen pokok yang terstruktur dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga komponen tersebut adalah:
Aqidah atau iman, yaitu keyakinan akan adanya Allah dan para rasul yang diutus dan dipilihNya untuk menyampaikan risalahNya kepada umat melalui malaikat, yang dituangkan dalam kitab-kitab suciNya yang berisikan informasi tentang adanya hari akhir dan adanya suatu kehidupan sesudah mati, serta informasi tentang segala sesuatu yang telah direncanakan dan ditentukan Allah. Aqidah merupakan komponen pokok dalam Agama Islam yang di atasnya berdiri Syari'at dan Akhlak Islam.
Syari'at, yaitu aturan undang-undang Allah tentang pelaksanaan dan penyerahan diri secara total melalui proses ibadaha secara langsung kepada Allah maupun secara tidak langsung dalam hubungannya dengan sesama makhluk lainnya (mu'amalah), baik dengan sesama manusia atau dengan alam sekitarnya. Oleh karena itu, secara garis besar, Syari'at meliputi dua hal, yaitu: ibadah dalam pengertian khusus atau ibadah mahdlah dan ibadah dalam arti umum atau mu'amalah atau ibadah ghair mahdlah.
Akhlak, yaitu pelaksanaan ibadah kepada Allah dan bermu'amalah dengan sesama makhluk dengan penuh keikhlasan seakan-akan disaksikan langsung oleh Allah, meskipun dia tidak melihat Allah secara langsung.
Tujuan Agama
Kami di sini tidak mampu mengisyaratkan berbagai pemikiran klasik. Tetapi, kami akan menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan pemikiran klasik menurut pendapat kami. Pada masa datangnya budaya Islam, turunnya kitab-kitab suci dan diutusnya para Rasul yang mengantarkan manusia menuju jalan kesempurnaan. Hal ini sangatlah jelas, bahwa agama adalah petunjuk Tuhan Yang Penyayang dan Pemberi Hidayat kepada manusia hingga menyampaikan manusia pada kesempurnaan yang diinginkan. Tujuan agama adalah memberikan petunjuk pada manusia, sehingga dengan kekuatan petunjuk agama akan menyampaikannya menuju ke-haribaan Ilahi. Jika demikian, maka agama adalah perantara dalam membantu tugas manusia untuk merealisasikan tujuan mulianya. Dengan dasar ini, tidaklah mungkin digambarkan bahwa bagaimana mungkin ketika agama muncul manusia menjadikan tebusan dan pengorbanan pada dirinya. Jika seandainya manusia tidak berpegang pada prinsip agama, tidak menjadikan kesempurnaan kekuatan ruh agama. Maka tidak akan menyampaikannya ke tujuan agama. Jika manusia tanpa memperdulikan petunjuk agama dan agama hanya sebagai identitas lahirnya akan menjerumuskannya ke jurang kehancuran, dan yang pantas di sebut atheis. Dalam pandangan Islam yang murni, agama sebagai jalan kebenaran dan keselamatan. Agama sebagai jalan menyampaikan pada tujuan dan kesempurnaan realitas wujud yang paling tinggi. Agama sebagai rantai dan penyambung antara Alam Malaikat dan Alam Malakut. Agama datang, hingga menjadikan manusia yang berasal dari kedalaman tanah menuju ke singgasana langit. Agama sebagai pengobat rasa takut kita. Agama sebagai pelindung terhadap berbagai kesulitan yang mendasar dari alam natural. Agama adalah bagian penting dari kehidupan manusia. Agama yang merubah ketakutan akan mati pada manusia menjadikannya sebagai sebuah harapan kehidupan yang abadi. Dari sini, tidaklah kita menjadikan dalil ojektif diatas, kita ingin berbicara tentang agama menurut pandangan Islam murni. Mengidentitaskan ikatan agama dengan manusia. Begitu juga dengan memperhatiakan semua permasalahan di atas dengan tujuan manusia. Agama yang membantu tugas manusia untuk keselamatannya. Sebelumnya, terdapat sebuah pertanyaan: jika demikian, mengapa melalui perantara agama, jiwa manusia perlu dikorbankan, dan mengapa melalui penjagaan atas agama jiwa suci manusia diberikan dan mengantarkannya ke jalan syahadah ? dan mengapa ada budaya menjemput syahadah dalam agama, khususnya agama Islam ?
Motivasi Manusia
Sebelum memaparkan hal di atas, perlu untuk memperhatikan beberapa mukaddimahnya. Setiap perkara yang dilakukan oleh manusia, tidaklah terlepas dari dua hal: apakah perkara yang dilakukan tersebut berdasarkan kebenaran atau berdasarkan maslahat ? Dengan kata lain, motivasi (dorongan) kerja manusia ada dua bentuk: mencari sebuah kebenaran dan berfikir secara maslahat. Ketika saya mengerjakan shalat, apakah saya telah menemukan Tuhan yang memang layak disembah ? atau melalui jalan ini Dia ingin disembah (motivasi mencari kebenaran) atau dengan sebab tadi, shalat akan menjadikan keselamatan baginya (motivasi berfikir maslahat). Jika saya tidak berkata bohong. Dengan dalil ini, berbohong adalah salah (menuntut kebenaran). Atau dengan dalil tadi, berbohong menyebabkan azab yang pedih (motivasi berfikir secara maslahat). Berdasarkan dua prinsip tadi kita akan memberikan dua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas:
1. Mencari Kebenaran
Pencari kebenaran terbentuk dari tiga perkara: 1. Kecenderungan 2. Pandangan 3. Metode. Hakekat pencari kebenaran akan ditemukan sesuai dengan tiga bentukan ini: 1. Aliran kebenaran. 2. Kebenaran yang yakin. 3. Kebenaran sebagai tolak ukur. Manusia dalam mencari kebenaran melalui tiga bentuk yang berada dalam dirinya, yakni hati sebagai pusatnya niat atau maksud dan mencintai dan membenci manusia. Otak yang mana sebagai pusat pandangan-pandangan manusia. Fenomena sebagai tempat metode-metode amal perbuatan dan tingkah laku manusia untuk menetapkan sebuah hakekat. Cinta dan benci pada manusia hanya berdasarkan kebenaran dan hakekat (aliran kebenaran), selain dari keyakinan-keyakinan yang benar maka iman tidak bisa didatangkan dan juga menerima setiap keyakinan yang benar (kebenaran yang yakin) dan selalu berdiri dengan kebenaran dan sebab-sebabnya. Dan dalam sisi pengamalan, mereka tidak akan berpaling. Dan prilaku mereka hanya berdasarkan atas hakekat (kebenaran sebagai tolak ukur).
2. Berfikir maslahat
Seseorang yang melakukan perbuaatannya berdasarkan prinsip maslahat, harus memulai dengan pengenalan terhadap maslahat pribadinya. Kemudian akan mengetahui maslahat apa yang paling baik bagi rakyat. Dan bagaimana akan mendapatkan maslahat itu, melalui jalan apa yang bisa menjauhkan diri dari perkara yang membahayakan serta akan mendekatkan pada perkara yang menguntungkan.
Langganan:
Postingan (Atom)